Zerowaste Lifestyle: Tips dan Trik Gaya Hidup Ramah Lingkungan

zerowaste lifestyle

Para peneliti dan ilmuwan telah memperkirakan bahwa bumi berumur 4,54 miliar tahun. Walau usia ini masih tergolong muda, tetapi bumi telah terancam berbagai masalah, terutama mengenai masalah pada alam. Salah satu penyebabnya ialah sampah yang sudah menjadi masalah semenjak volumenya terus bertambah akhir-akhir ini. Zerowaste Lifestyle muncul sebagai salah satu upaya penanganan sampah agar tidak menimbulkan penimbunan sampah.

Akhir-akhir ini, zerowaste lifestyle agaknya lumayan menarik perhatian banyak orang karena gaya hidup ini menerapkan konsep ramah lingkungan, yaitu mengurangi konsumsi barang sekali pakai. Selain itu, gaya hidup ini juga memiliki slogannya sendiri, yakni 5R (Recycle, Reuse, Reduce, Replace, dan Replant). Konsep zerowaste lifestyle ini sangat cocok untuk kita terapkan di tengah-tengah situasi saat ini, di mana semakin banyak jumlah sampah yang tercatat.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tercatat jumlah sampah dari 126 kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2023, yakni mencapai 17,441,415.28 juta ton/tahun. Oleh karena itu, adanya zerowaste lifestyle dapat menjadi pertimbangan gaya hidup baru untuk kamu terapkan sebelum sampah semakin banyak lagi dan akhirnya dapat merusak bumi. Namun, mulai melakukan hal baru memang tidaklah semudah itu, maka ini lah beberapa tips dan trik yang perlu kamu lakukan untuk memulai zerowaste lifestyle:

Tips dan Trik Ini Dapat Membantumu Memulai Zerowaste Lifestyle!

1. Menggunakan Barang atau Produk Ramah Lingkungan dalam Rangka Mewujudkan Zerowaste Lifestyle

zerowaste lifestyle
Barang atau produk ramah lingkungan (Source: linkumkm.id)

Saat ini kita sudah masuk pada zaman di mana semua serba modern sehingga tidak sulit untuk menemukan barang atau produk ramah lingkungan. Langkah ini dapat kamu mulai dengan membawa air minum sendiri dari rumah menggunakan botol minum, seperti tupperware, agar tidak ada sampah botol plastik yang terbuang. Selain itu, menggunakan produk ramah lingkungan juga sangat perlu agar dapat mengurangi jumlah sampah dan mencegah lingkungan tercemar.

Saat ini, sudah banyak produk ramah lingkungan yang dapat kamu temukan. Salah satu produknya, yaitu detergen dan sampo bebas SLS (Sodium Lauryl Sulfat), karena SLS dapat mencemari lingkungan. Produk seperti ini dapat kamu beli. Selain membelinya, kamu juga bisa membuatnya sendiri, loh!

Kamu bisa mencari tahu melalui google ataupun sosial media untuk mengetahui bagaimana cara membuat detergen dan sampo bebas SLS. Tidak sulit untuk menemukan cara pembuatannya karena telah banyak orang yang membagikannya. Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum. Hal tersebut juga salah satu cara untuk mencapai zerowaste lifestyle karena mengurangi polusi udara dan pencemaran lingkungan.

2. Mengurangi Penggunaan Barang Sekali Pakai

zerowaste lifestyle
Plastik adalah salah satu barang sekali pakai. Gantilah plastik dengan eco bag (Source: zameen.com)

Recycle adalah salah satu slogan dari zerowaste lifestyle yang berarti daur ulang atau memakai kembali barang bekas/barang yang telah terpakai. Inilah salah satu langkah tepat untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai. Adapun contoh barang sekali pakai, yakni botol plastik bekas dan kantong plastik.

Setelah mengonsumsi isinya, botol plastik bekas dapat kamu gunakan sebagai ecobricks atau menggunakannya sebagai media tanam untuk mengisi hobi bercocok tanam. Hal ini sama saja dengan reuse, yakni menggunakan kembali sampah yang masih bisa kamu gunakan. Kamu juga perlu mengurangi pemakaian kantong plastik dengan cara membawa tas sendiri dari rumah. Hal ini sama dengan pemakaian sterofoam sebagai alat makan. Apabila ingin membeli makanan, daripada memakai sterofoam, membawa peralatan makan sendiri dari rumah adalah solusi terbaik.

3. Menghabiskan Makanan Sebagai Langkah Awal Menuju Zerowaste Lifestyle

zerowaste lifestyle
Source: greeners.co

Mungkin hal ini terdengar aneh. Menghabiskan makanan? Apa hubungannya dengan mengurangi sampah? Eits, jangan salah. Menghabiskan makanan juga termasuk langkah untuk mengurangi sampah, loh. Mirisnya, dari sekian banyak jenis sampah, sisa makanan menjadi jenis sampah terbanyak sepanjang tahun 2023 dengan presentase 43,1%, berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Plastik justru menempati posisi ke empat terbanyak setelah sisa makanan, kayu/ranting/pohon, dan kertas/karton. Kurangnya kesadaran masyarakat akan aspek terkecil dalam mengurangi sampah menjadi salah satu faktornya. Namun, problem ini bukan tidak mungkin untuk kita tangani. Mengurangi porsi dan makan secukupnya dapat menjadi solusi untuk mengatasi sampah sisa makanan.

Seperti kata pepatah, apapun yang berlebihan itu tidak baik, termasuk makan apalagi sampai menyisakan makanan. Kemudian, membuatnya menjadi pupuk kompos organik juga dapat mengurangi sampah sisa makanan, loh!

4. Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk untuk Ciptakan Gaya Hidup Bebas Sampah

zerowaste lifestyle
Pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos (Source: rumahmesin.com)

Langkah ini dapat menjadi langkah lanjutan dari menghabiskan sisa makanan. Kamu dapat mengumpulkan makanan yang masih tersisa atau sisa dari bahan masakan menjadi satu ke dalam sebuah tempat seperti tong, baik itu berukuran kecil ataupun besar. Setelah penuh, cobalah untuk mendiamkannya selama beberapa minggu atau bulan agar dapat beralih fungsi menjadi pupuk kompos.

Pupuk ini dapat menyuburkan tanah sekaligus tanaman. Dengan tanah yang subur, tanaman akan mudah tumbuh. Jika banyak tanaman tumbuh, rumah dan lingkungan pun terasa sejuk. Hal ini menjadi pertanda bahwa sampah pun dapat bermanfaat jika bisa mengelolanya dengan baik. Adapun langkah-langkah untuk membuat pupuk kompos, antara lain:

  • Siapkan wadah untuk menampung kompos. Gunakan tong komposter atau wadah lain yang terdapat penutupnya.
  • Sisihkan sampah. Adapun sisa makanan yang dapat kamu olah menjadi kompos adalah yang berjenis nabati, seperti sisa sayuran, kulit buah, sisa nasi, dan sebagainya. Untuk mempermudah pembuatan kompos, ada baiknya untuk mencacah terlebih dahulu sisa makanan yang akan kamu masukkan ke dalam tong atau wadah. Selanjutnya, tambahkan campuran air dan eco enzim dengan perbandingan 3:1:10. Sebagai catatan, angka 3 adalah sisa makanan yang harus kamu campurkan dengan campuran 1 gelas eco enzim dan 10 liter air.
  • Bukalah tutup wadah secara teratur dan berkala agar mikroorganisme bisa tumbuh dengan cepat. Kemudian, aduklah sesekali agar eco enzimnya tercampur merata.
  • Terakhir, tunggu hingga menjadi kompos. Proses menunggu ini berakhir apabila telah tumbuh jamur dan berbau.

5. Membuat Kerajinan Menggunakan Sampah Sekali Pakai Dapat Mengurangi Jumlah Sampah

zerowaste lifestyle
Mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan (Source: kerajinantangan17.blogspot.com)

Membuat kerajinan umumnya menjadi kegiatan yang menyenangkan karena menjadi wadah untuk menuangkan ide kreatif. Jika kamu menggabungkan kegiatan ini dengan sampah sekali pakai, yakni menjadikan sampah tersebut sebagai bahan kerajinan, maka dapat membuat kerajinan tersebut lebih bermanfaat lagi.

Selain dapat mengurangi timbunan sampah, kamu juga dapat mengedukasi masyarakat bahwa untuk membuat kreasi kerajinan dapat memanfaatkan barang di sekitar. Jenis hasil karyanya juga bermacam-macam. Mulai dari pot botol plastik hingga tas sampah plastik saset. Yuk, ciptakan hasil kreasimu dari sampah atau barang bekas.

6. Mengurangi Jumlah Sampah dengan Mengolah Kembali Bahan Makanan Sisa

Mengolah kembali tempe busuk menjadi mendol, makanan khas Malang, Jawa Timur (Source: kompas.com)

Selain menjadikannya sebagai pupuk kompos, bahan makanan sisa juga bisa kamu olah kembali, loh! Asalkan masih layak untuk kamu konsumsi. Contohnya ialah nasi sisa. Tidak perlu membuangnya terlalu terburu-buru, karena kamu dapat mengolahnya kembali menjadi nasi goreng untuk sarapan di pagi hari.

Contoh selanjutnya, yakni tempe busuk. Walaupun “busuk”, kamu bisa mengolahnya kembali menjadi mendol, yakni makanan khas dari Jawa Timur. Meski berubah warna, tetapi rasa dari mendol ini tetap dapat kamu nikmati.

7. Memelihara Maggot untuk Memberikannya Makan Sisa Makanan

Budidaya maggot (Source: artikel.rumah123.com)

Akhir-akhir ini tren memelihara maggot sedang menjamur di platform TikTok. Pasalnya, maggot dapat memakan sisa makanan hingga tak tersisa. Selain itu, maggot juga bermanfaat sebagai pakan ternak dan kotorannya dapat kamu jadikan pupuk tanaman. Maggot sendiri berasal dari larva lalat berjenis Black Soldier Fly. Cara memeliharanya juga cukup mudah.

Pertama, siapkan wadah untuk larva-larva maggot. Kedua, belilah telur maggot dari peternak, lalu letakkan di wadah yang sebelumnya sudah diberi media penetasan. Adapun media penetasannya bisa berupa sisa makanan yang sudah dihaluskan. Jangan lupa untuk meletakkan pembatas antara maggot dengan media penetasan agar tidak bersentuhan langsung. Ketiga, tunggu sampai telur menetas, biasanya penetasan ini dapat berlangsung hingga 10 hari. Jika maggot sudah cukup besar, kamu dapat menjualnya untuk pakan ternak.


Menerapkan semua tips dan trik tersebut tidak harus langsung dan sekaligus. Lebih baik jika kamu melakukannya secara bertahap dan perlahan karena melakukan kebiasaan baru bukanlah hal yang mudah. Selain itu, penerapan kebiasaan baru juga membutuhkan proses adaptasi agar manfaatnya dapat terus terasa dan menerapkannya secara konsisten. Setiap perubahan kecil pasti akan menumbuhkan dampak yang besar.

Selain dapat memulihkan kondisi bumi, menerapkan gaya hidup ini juga dapat membantu untuk lebih berhemat karena mengurangi pemakaian benda atau barang sekali pakai. Yuk, bersama-sama kita ciptakan gaya hidup ramah lingkungan!

 

Penulis: Cinta Alessandra | Editor: Nabilah Ghina Mawaddah Rifayanti

Baca Juga: Sustainable Living, Gaya Hidup Agar Bumi Menjadi Lebih Baik