Review Novel Steelheart, Distopia di Tangan Manusia Super

Novel Steelheart

Steelheart adalah novel serial pertama dari trilogi The Reckoners karya Brandon Sanderson yang pertama kali terbit di tahun 2013. Novel ini berusaha menampilkan konflik yang menegangkan serta perjuangan antara tirani kekuatan super dan tekad kemanusiaan dengan memadukan elemen-elemen dari genre science fiction, distopia, dan fantasi. Berikut review novel Steelheart yang bisa dijadikan pertimbangan kalian untuk membeli atau membacanya.

Novel Steelheart
Novel Steelheart

Sinopsis Novel Steelheart

Novel Steelheart menceritakan nasib dunia ketika para manusia super, atau Epic, memegang kendali atas kekuasaan di masyarakat. Para Epic memiliki kekuatan luar biasa dan tak terbayangkan, tetapi kekuatan ini malah membuat mereka menjadi korup dan jahat.

Sejak masih kecil, David Charleston telah menjadi saksi langsung atas kekejaman para Epic. Momen paling traumatis dalam hidupnya adalah saat ia menyaksikan ayahnya tewas dibunuh oleh salah satu Epic yang bernama Steelheart. Insiden ini meninggalkan bekas luka emosional yang dalam dan membuat David memendam rasa kebencian dan balas dendam yang kuat terhadap para Epic.

Beranjak remaja, David menyadari kota tempat tinggalnya sudah berubah drastis sejak para Epic berkuasa. Epic yang berkuasa di kota David bernama Steelheart, Epic yang dulu membunuh ayahnya. Selama hidup di bawah kekuasaan Steelheart, David diam-diam berusaha memahami kelemahan unik yang Epic miliki. Meskipun memiliki kekuatan yang besar, setiap Epic memiliki kelemahan yang tidak terduga.

Pada satu momen, David dengan tekad bulat memutuskan untuk menjadi pembasmi Epic. David lalu bergabung dengan kelompok pemberontak yang masyarakat kenal sebagai “Reckoners”. Kelompok ini memiliki misi untuk melawan dan menggulingkan kekuasaan para Epic serta mengembalikan kedamaian dan keadilan kepada dunia yang sudah porak-poranda. David mengambil peran ini dengan penuh semangat. Ia juga mengabdikan dirinya untuk memburu para Epic, termasuk Steelheart.

Arti Sebuah Perjuangan

Menjadi pembasmi Epic sudah menjadi mimpi David. Itulah mengapa ia bergabung dengan Reckoners. Bergabung dengan Reckoners adalah langkah nyata bagi David untuk mengubah impian itu menjadi kenyataan. Kelompok ini memberinya kesempatan untuk berkontribusi dalam perjuangan melawan para Epic dan membalaskan dendam atas kematian ayahnya.

Pada awalnya, David merasa tidak puas dengan langkah Reckoners: membunuh Epic kelas teri. Bagi David, hal tersebut tidaklah cukup untuk membuat langkah besar. Dalam pandangan David, Reckoners perlu melakukan tindakan yang lebih radikal untuk membuat dampak yang lebih besar dan mengubah nasib dunia.

Dia yakin bahwa fokus utama haruslah menghancurkan struktur kekuasaan yang dipegang oleh para Epic tinggi, terutama Steelheart. Bagi David, hanya dengan menghancurkan Steelheart dan pionnya, mereka akan mampu meruntuhkan pemerintahan tirani yang para Epic jalankan.

Berkat pemahaman David yang unik tentang kelemahan Epic dan peralatan-peralatan canggih milik Prof, Reckoners akhirnya bersedia mengikuti intuisi David. Mereka mulai menjalankan misi-misi yang lebih berisiko dan mendalam, dengan tujuan untuk merusak fondasi kekuasaan Steelheart dengan mengatasi para Epic yang membantunya.

Kerja Sama

Reckoners beranggotakan enam orang termasuk David, dengan anggota sebagai berikut: Prof, Tia, Cody, Abraham, Megan, dan David Charleston. Sebagai sebuah tim, kerja sama adalah sebuah keharusan.

Setiap anggota kelompok memiliki peran khusus dan kemampuan yang berbeda, yang mereka gabungkan dengan sinergi untuk menghadapi ancaman Epic. Mereka belajar memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota dan menghormati pendapat serta kemampuan satu sama lain untuk menciptakan tim yang tangguh dan solid.

Kelebihan Novel Steelheart

Novel Steelheart memiliki alur cerita yang memudahkan pembaca untuk memahami perjalanan karakter utama dalam menghadapi berbagai kejutan yang muncul sepanjang cerita. Novel ini membawa pembaca melalui awalan dunia distopia yang dikuasai oleh Epic, dan kemudian berfokus pada perjalanan David Charleston sebagai bagian dari kelompok pemberontak, Reckoners. Meskipun hanya dengan alur linear, novel ini menyuguhkan banyak momen tak terduga yang memicu rasa ingin tahu dan ketegangan.

Selain itu, secara tidak langsung, novel ini kaya akan nilai perjuangan yang terlihat dari perjalanan tokoh utama, David Charleston. Dari awal cerita, David hanya merupakan manusia biasa yang bermodalkan pengetahuan, tekad, dan rasa ingin tahu.

Meskipun hanya manusia biasa, David memiliki mimpi yang besar dan berisiko tinggi. Alih-alih berpasrah dengan keadaan, David menunjukkan tekad untuk maju dan take action. Kepribadian David ini dapat kita contoh untuk menjadi mental seorang pejuang.

Kekurangan Novel Steelheart

Novel ini kurang membahas bagaimana awal mula kehidupan dari para Epic sebelum mereka menjadi Epic, dan bagaimana interaksi antara Epic dengan manusia. Namun, hal tersebut nampaknya wajar karena novel ini ingin berfokus kepada perkembangan cerita tokoh utama.

Kesimpulan

Novel Steelheart sangat recommended untuk kamu yang ingin menambah koleksi buku bergenre sci-fi dan distopia di lemari rak bukumu. Meskipun novel ini sedikit tebal (500 hlm+), novel ini tidak terasa membosankan, karena banyak plot-plot tidak terduga. Bagi kamu yang penasaran kelanjutan cerita David dan Reckoners di dunia Epic, kamu dapat membaca Firefight dan Calamity.

Itulah review novel steelheart yang bisa kalian pertimbangkan untuk membacanya. Dengan membaca Review novel steelheart semoga bisa menjadi gambaran buat kalian agar tahu secara ringkas mengenai novel tersebut.

Author: Farhan Agung Santoso Editor: Wiartika Sisil Mukaromah

BACA JUGA: Riview: Film Soulmate, Kisah Rumit Persahabatan

Share the Post:

Related Posts