Dalam dunia digital yang terus berkembang, remaja sering kali terjebak dalam perangkap Fomo dan lupa akan keindahan Jomo. Nah, untuk dapat mengelola penggunaan media sosial dengan bijak, maka remaja perlu mengetahui tentang apa itu Fomo dan Jomo dan apa sih perbedaannya? Demikian, dalam artikel ini akan menjawab pertanyaan kamu dan memberikan tips dalam menggunakan media sosial dengan bijak.
Daftar Isi
- Apa itu Fomo dan Jomo?
- Perbedaan Fomo dan Jomo
- Dampak Fomo dan Jomo
- Cara Mengubah Fomo Menjadi Jomo
- FAQ
Apa itu Fomo dan Jomo?
Fomo dan Jomo jadi trend di kalangan remaja. Bahasa gaul tersebut merepresentasikan gaya hidup remaja masa kini. Namun, Fomo dan Jomo memiliki perbedaan yang berbanding terbalik. Simak pengertian dari Fomo dan Jomo berikut ini!
Baca juga: Temukan Warna Rambut Sesuai Undertone Kulitmu!
Apa itu Fomo (Fear of Missing Out)?
Pernah gak sih kamu merasa cemas, khawatir, dan tergoda ketika orang lain membeli sesuatu yang baru dan mempostingnya di media sosial? atau mungkin kamu selalu penasaran dan sering mengecek handphone karena takut ketinggalan informasi terbaru di media sosial? Nah, jika kamu sering merasakan itu artinya ada kemungkinan kamu terjebak Fomo.
Apa itu Fomo? Fomo ialah singkatan dari Fear of Missing Out yang merupakan perasaan cemas atau takut bahwa orang lain mungkin sedang atau sudah melakukan sesuatu yang menarik dan merasa tertinggal atau kehilangan kesempatan atau pengalaman tersebut. Mereka mudah sekali terlibat dengan media sosial. Fenomena ini sangat umum terjadi di kalangan remaja. Adapun tanda-tanda seseorang mengalami Fomo ialah berikut ini:
Apa itu Jomo (Joy of Missing Out) ?
Jomo merupakan sebuah kebahagiaan atau kepuasan tersendiri tanpa harus terlibat dalam aktivitas atau kegiatan sosial maupun media sosial. Sangat berbanding terbalik dengan Fomo! Mereka yang Jomo, memilih waktu untuk sendiri atau bersama dengan orang-orang terdekat dibandingkan harus berjam-jam memantau media sosial.
Baca juga: Korean Make Up Natural Ala Seulgi Red Velvet: Berikut Tipsnya!
Perbedaan Fomo dan Jomo
Fomo dan Jomo merupakan hal yang berbeda dan sangat berbanding terbalik. Berikut adalah perbedaan Fomo dan Jomo dari segi penggunaan media sosial, interaksi sosial, dan contohnya.
Penggunaan Media Sosial
Fomo : Pengunaan media sosial yang lebih intens dan terus menerus karena ingin terlihat up-to-date dengan trend di media sosial. Kamu akan terus-menerus mengecek notifikasi karena takut ketinggalan informasi penting di media sosial.
Jomo: Penggunaan media sosial lebih selektif dan terkontrol, sehingga kamu lebih fokus pada kebahagiaan diri sendiri.
Interaksi Sosial
Fomo: Ikut terlibat atau hadir di berbagai acara sosial atau trend untuk menghindari rasa kesepian. Cenderung memiliki rasa iri terhadap apa yang dilakukan orang lain, sehingga merasa khawatir ketika melewatkan suatu acara sosial atau trend.
Jomo: Selektif dalam memilih acara sosial sesuai dengan kebutuhan. Kamu tidak akan meresa khawatir ketika kamu melewatkannya.
Contoh Fomo dan Jomo
Fomo: Ketika temanmu membeli suatu produk baru dan mengunggahnya di media sosial, kamu merasa khawatir dan cemas. Demikian, meski kamu tidak membutuhkannya, kamu pun ikut membeli produk tersebut untuk memuaskan keinginan kamu. Hal tersebut dilakukan karena kamu tidak ingin tertinggal atau melewatkan sesuatu yang sedang trend.
Fomo: Kamu akan menikmati liburan tanpa membawa handphone atau tidak terhubung ke media sosial. Kamu akan menikmati setiap momen liburan, serta tidak memiliki tekanan untuk mengunggah foto atau rasa ingin tahu tentang dunia di media sosial.
Dampak Fomo dan Jomo
Fomo: Menyebabkan stres, kecemasan, dan rasa tidak puas. Selain itu, kamu akan merasa harus selalu terhubung dan up to date di media sosial sehingga dapat mengganggu kesehatan mental, konsentrasi, dan jam tidur.
Jomo: Mendorong remaja untuk menikmati momen-momen kecil dan menghargai waktu sendiri. Selain itu, kamu dapaat mengurangi stres dan kecemasan yang berhubungan dengan tekanan sosial.
Cara Mengubah Fomo Menjadi Jomo
Mengubah FOMO menjadi JOMO akan melibatkan perubahan pola pikir dan perilaku untuk menemukan sebuah kebahagiaan dan kedamaian dalam diri sendiri atau dalam kesendirian.
Identifikasi hobi
Identifikasi apa hobi yang kamu nikmati saat sendirian. Mungkin seperti membaca buku, mendengarkan lagu, menonton film, atau bermain musik, dan sebagainya.
Mindfulness
Lakukan meditasi untuk melatih fokus terhadap keadaan sekitar dan emosi yang dirasakan. Fokuskan perhatian pada pengalaman saat ini dan nikmati setiap momennya tanpa distraksi.
Ubah Perspektif Tentang Ketenaran
Ingatlah bahwa kebahagiaan dan keberhasilanmu tidak bergantung pada popularitasmu di media sosial. Bersyukur dan menghargai setiap kerja keras dan pencapaianmu tanpa harus membandingkannya dengan kehidupan orang lain di media sosial.
Beralih dari Konsumen Menjadi Kreatif
Jangan hanya mengonsumsi konten di media sosial, tetapi ikutlah berkontribusi untuk membuat konten yang bermanfaat. Share pengetahuan kamu dalam bentuk konten untuk membantu memperluas wawasan orang lain. Bisa juga dengan membagikan cerita, seni, atau pendapat kamu ke dunia sebagai bentuk kebanggaan dan upaya menjadi orang yang bermanfaat.
Terhubung dengan Alam dan Olahraga
Coba keluar melihat keindahan alam dan sesekali habiskan waktu di alam terbuka. Kamu bisa bermain-main ke pantai, berjalan-jalan di taman, hiking, atau bersepeda. Kegiatan tersebut dapat membantu kamu mengurangi stres dan merasa lebih dekat dengan alam. Selain itu, napasmu juga akan lebih terasa lega dibandingkan saat kamu melihat media sosial.
Perlu kalian ketahui bahwa hampir setiap orang pernah mengalami FOMO dalam beberapa waktu di kehidupannya. Demikian, untuk mengubah FOMO menjadi JOMO merupakan proses yang memerlukan kesadaran diri, kerja keras, dan perlu dilakukan secara konsisten.
Simak informasi tentang gaya hidup lainnya hanya di teenuplive!
Author: Wiartika Sisil Mukaromah | Editor: Nabilah Ghina Mawaddah Rifayanti
Baca juga: Manfaat Me Time, Memulihkan Diri dan Rekomendasi Kegiatannya