Banyak pasangan yang mengeluhkan hubungan toxic relationship. Tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk berpisah karena hal tersebut tetapi adapula yang memilih untuk tetap bertahan. Nah, bagi mereka yang tetap bertahan, tentunya akan sangat menguras energi dan emosi ketika harus berada di situasi yang merugikan. Sebab, hubungan yang toxic tentunya akan merugikan dalam berbagai hal, baik untuk diri sendiri atau keduanya. Demikian, kita perlu tahu cara mengatasi hubungan toxic.
Toxic Relationship
Memiliki hubungan yang toxic tentunya sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosional kita. Nah, apa sih hubungan toxic atau toxic relationship itu? Toxic relationsip atau hubungan yang tidak sehat adalah hubungan yang di dalamnya terdapat perilaku yang merugikan, bersifat negatif bagi mental atau fisik, baik itu untuk salah satu pihak atau pun untuk keduanya.
Hubungan toxic bisa terjadi dalam lingkup keluarga, teman, atau sepasang kekasih. Toxic relationship dalam hubungan sepasang kekasih biasanya berbentuk hubungan yang rumit seperti:
- Adanya perselingkuhan
- Berperilaku kasar baik verbal maupun fisik
- Banyak kebohongan baik dari diri sendiri atau pasangan
- Sering bertengkar
- Memiliki rasa cemburu dan posesif yang berlebihan atau kontrol berlebih.
Setiap hubungan itu unik sehingga ada banyak variasi mengenai bentuk hubungan yang toxic tidak hanya hal-hal yang disebutkan di atas saja. Sebelum mengetahui cara mengatasi hubungan toxic, kita perlu tahu terlebih dahulu penyebab dari hubungan toxic itu sendiri. Demikian, kita bisa memilih solusi yang tepat untuk hubungan tersebut. Berikut, beberapa penyebab yang dapat menciptakan hubungan yang tidak sehat.
Penyebab Toxic Relationship
1. Memiliki trauma masa lalu yang tidak di atasi dengan baik
Mereka yang memiliki trauma di masa lalu tetapi tidak mengatasi traumanya dengan baik atau tidak menyembuhkan traumanya. Hal tersebut dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.
Trauma seringkali melibatkan pengkhianatan, penganiayaan, atau pengalaman negatif. Oleh karena itu, mereka yang memiliki trauma tersebut sulit untuk dapat mempercayai orang lain kembali.
Selain itu, orang yang memiliki trauma masa lalu seringkali mudah marah atau sulit mengatur emosi. Mereka dapat marah atau emosi karena hal-hal sepele dan tentunya akan sangat melelahkan ketika menghadapi orang yang mudah marah.
Oleh karena itu, mereka yang tidak bisa mengatasi trauma masa lalunya akan menimbulkan rasa curiga karena ketidakmampuannya mempercayai orang lain dan menciptakan pertengkaran karena sulit mengatur emosi.
2. Komunikasi yang buruk
Ketika dalam hubungan tidak ada komunikasi yang baik dalam penyampaian perasaan, kebutuhan, atau ketidakpuasan mereka, maka itu dapat menciptakan konflik yang berulang. Terkadang, seseorang memilih untuk diam hanya karena malas bertengkar atau sedang dalam keadaan capek. Namun, justru hal tersebut dapat menimbulkan rasa penasaran dan kesalahpahaman bagi pasangan kita.
Mereka akan terus memikirkan apa kesalahannya atau akan terus memikirkan kesalahpahaman yang dia asumsikan sendiri karena tidak mendapat penjelasan. Hal tersebut jelas dapat menciptakan hubungan yang tidak sehat.
3. Ketidakseimbangan Kekuasaan
Ketidakseimbangan kekuasaan yaitu ketika salah satu pasangan mendominasi dalam sebuah hubungan. Misalnya, dia cenderung mengendalikan dirimu terkait banyak hal. Apa yang harus kamu lakukan, apa yang tidak boleh kamu lakukan. Hal tersebut akan membuat dirimu tertekan dan kehilangan otonomimu.
Cara Mengatasi Hubungan Toxic
Nah, setelah mengetahui penyebabnya mari kita cari solusinya. Mungkin sulit dan sebenarnya semua itu tergantung pada dirimu sendiri. Namun, ada beberapa cara mengatasi toxic relationship yang mungkin dapat kamu pertimbangkan untuk menemukan keputusan yang tepat bagi dirimu atau kebutuhanmu.
Mulai Cintai dan Hargai Dirimu Sendiri dengan Menetapkan Batasan
Kamu perlu menetapkan batasan dalam hubunganmu. Hal tersebut penting untuk dilakukan guna mencegah toksisitas. Namun, batasan di sini bukan untuk memerintah atau mengendalikan pasangan tetapi untuk menciptakan keseimbangan dalam sebuah hubungan.
Demikian, perlu dipahami bahwa batasan adalah dua arah sehingga membutuhkan kompromi untuk menentukan batasan dan membangun saling pengertian. Kemudian, menciptakan batasan juga merupakan bentuk bahwa kamu juga mencintai dan menghargai dirimu sendiri.
Kamu punya kebutuhan atau prioritasmu sendiri. Kamu punya hal-hal pribadi yang perlu di buat batasan untuk orang lain bahkan pasanganmu sendiri. Tanda kamu menghargai hal-hal yang kamu suka dan memahami hal-hal yang tidak kamu suka.
Ambil Jeda dan Evaluasi Hubungan
Jika di rasa hubungan kalian memiliki tanda-tanda toxic relationship, maka jeda hubunganmu terlebih dahulu. Hal tersbeut dapat kamu manfaatkan untuk mengevaluasi hubunganmu. Seberapa merugikannya hubunganmu bagi kamu dan seberapa menguntungkannya hubungan tersebut.
Banyak baiknya atau banyak buruknya? Kamu harus bisa mengambil perspektif yang objektif untuk membuat keputusan yang tepat bagi dirimu sendiri.
Dengarkan Pendapat Orang Terdekat
Terkadang kita perlu mendengar. Demikian, cobalah bercerita tentang permasalahanmu kepada teman, sahabat, atau orang-orang yang kamu percayai. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan perspektif baru, saran, dan dukungan dari mereka. Kamu bisa mempertimbangkan hal-hal yang mereka katakan.
Kamu bisa ceritakan lebih detail tentang perasaanmu dan sikap pasanganmu, sebab seperti yang kita tahu bahwa orang lain tidak akan mengerti karena mereka melihat hubungan orang lain hanya dari luar. Namun, berbeda ketika kita menceritakan sendiri tentang hubungan kita agar mereka mengerti dan dapat memberikan solusi untuk hubungan yang tidak sehat tersebut.
Komunikasi Yang Baik
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian penyebab hubungan toxic bahwa ketika kita tidak menyampaikan komunikasi dengan baik maka akan menyebabkan konflik yang berulang. Demikian, komunikasi yang baik dalam sebuah hubungan sangatlah penting karena itu salah satu pondasi sebuah hubungan yang sehat.
Jika kalian diam saja ketika pasangan kalian salah, itu akan menyebabkan rasa penasaran dari pasangan kita dan menimbun emosi bagi diri kita sendiri. Hendaknya komunikasikan dengan baik apa yang salah dan apa yang harus di perbaiki.
Pun ketika, kamu di salah pahami jangan hanya diam hanya karena malas bertengkar. Kamu harus menjelaskan dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Jika kamu hanya diam saja, pasanganmu akan terus memikirkan kesalahanmu dan terus salah paham. Hal tersebut akan terus diungkit ketika kamu melakukan hal yang sama sehingga menimbulkan konflik yang berulang.
Cara-cara tersebut bisa kalian pertimbangkan dengan baik untuk mengatasi hubungan toxic kalian. Namun, jika memang di rasa sudah tidak dapat di perbaiki, kalian harus berani memilih berpisah atau dapat mempertimbangkan bantuan profesional dengan konsultasi ke psikolog.
Sebab, sebelum kamu mencintai orang lain, kamu harus mencintai dirimu sendiri lebih dulu. Nah, bentuk mencintai diri sendiri yaitu salah satunya dengan tidak memaksakan diri sendiri untuk hal-hal yang tidak membuatmu nyaman atau untuk hal-hal yang membuat kesehatan mentalmu terganggu.
BACA JUGA: Pentingnya Kesehatan Mental Pada Remaja
Kunjungi website teenuplive untuk terus berani tahu hal baru.