8 Kuliner Nusantara Ini Aslinya Makanan Dari Belanda Lho!

Bitterballen - Makanan dari Belanda

Tanggal 17 Agustus 1945 menandai berakhirnya penjajahan bangsa asing di bumi nusantara, sekaligus mengawali perjalanan rakyat Indonesia sebagai sebuah bangsa. Kendati telah merdeka, tetapi penjajahan yang memakan waktu sangat lama ternyata meninggalkan warisan-warisan yang tidak sepenuhnya hilang sampai saat ini, salah satunya adalah warisan kuliner. Banyak makanan lokal yang sepertinya ‘Indonesia banget’, tetapi ternyata merupakan warisan penjajah. Apa saja makanan yang merupakan hasil dari akulturasi dua budaya ini? Berikut beberapa kuliner Indonesia yang aslinya merupakan makanan dari Belanda.

Namanya Indonesia banget, bikin ga nyangka kalau kuliner nusantara berikut ini adalah makanan dari Belanda.

Kalau mendengar namanya, mungkin kamu akan berpikir bahwa makanan ini asli Indonesia. Faktanya, nenek moyang kita belajar membuat masakan ini dari para penjajah Belanda. Berikut beberapa kuliner nusantara peninggalan Belanda yang namanya udah Indonesia banget:

1. Lapis Legit

Lapis Legit
Sumber: istockphoto.com | Credit: Ika Rahma

Nama Belanda dari kue ini adalah Spekkoek. Spek artinya daging babi, dan koek artinya kue. Penamaan tersebut bukan berarti bahwa kue ini mengandung daging babi, tetapi lebih karena tampilannya yang berlapis mirip seperti potongan daging babi yang berlapis lemak. Di Indonesia, nama Lapis Legit muncul karena teksturnya yang berlapis serta rasanya yang manis atau legit.

Konon, makanan ini diciptakan oleh istri-istri penjajah. Umumnya disajikan sebagai kudapan atau dessert pada jamuan pesta di Hindia-Belanda. Jadi, bukan makanan asli orang Belanda, tetapi cara pembuatannya terinspirasi dari kue lapis Eropa, dengan bumbu dan rempah yang berasal dari nusantara, seperti cengkeh, kayu manis, kapulaga, adas manis, dan bunga pala. Zaman sekarang, Lapis Legit kerap disajikan sebagai kudapan pada saat hari besar seperti Lebaran, Natal, dan Imlek.

2. Selat Solo

Selat Solo
Sumber: parapuan.co

Siapa sangka bahwa makanan khas daerah Solo yang dalam namanya pun terdapat kata “Solo”, ternyata bukan asli Solo. Selat Solo adalah makanan hybrid Eropa dan Indonesia yang tercipta pada era kolonialisme Belanda. Pada dasarnya, makanan ini merupakan steak, yaitu potongan daging dengan saus, sayur, dan kentang. Perbedaan antara Steak dan Selat Solo terletak pada sausnya. Jika saus Steak dibuat dari bumbu khas Eropa seperti mustard dan worchestershire sauce, saus Selat Solo disesuaikan dengan lidah nusantara dan dibuat dengan tambahan bumbu lokal seperti bawang putih, cuka, kecap manis dan pala.

Ada yang unik dari penamaan Selat Solo. Istilah “selat” ternyata mengacu kepada kata “salad”, yaitu makanan aneka ragam sayur. Memang terdapat sayur-sayuran dalam seporsi Selat Solo, tetapi hidangan utamanya adalah daging sehingga kurang cocok jika menamakannya sebagai salad. Karena hal itu, ada juga yang akhirnya menyebut makanan ini sebagai Bistik Jawa, walaupun nama “Bistik Jawa” sudah dipakai oleh makanan lain yang serupa tapi tak sama.

3. Kue Cubit

Kue Cubit
Sumber: Wikipedia

Sebenarnya belum ada sumber pasti yang mengatakan bahwa makanan khas Jakarta ini berasal dari Belanda. Namun, melihat kemiripannya dengan Poffertjes, kita dapat berasumsi bahwa memang bangsa Belanda membawa kue ini ke bumi nusantara pada saat zaman penjajahan.

Kue Cubit dan Poffertjes sama-sama memiliki bahan utama tepung sebagai dasar adonannya, ditambahkan dengan susu, gula, telur, mentega, dan ragi. Kemudian dibentuk seperti pancake kecil. Perbedaannya terletak pada topping-nya. Poffertjes biasa menggunakan topping gula halus dan mentega, sedangkan Kue Cubit biasa menggunakan topping meses coklat.

Nama Kue Cubit konon berasal dari ukurannya yang kecil sehingga untuk mengambilnya harus “dicubit” terlebih dahulu.

4. Perkedel

Perkedel: Makanan dari Belanda
Sumber: merdeka.com

Baru-baru ini ada yang mengatakan bahwa kata Perkedel merupakan singkatan dari “Persatuan Kentang dan Telur”. Namun, sepertinya itu hasil cocoklogi aja. Sebab, selain kentang dan telur, dalam perkedel terdapat bahan lain yaitu bawang merah, bawang putih, seledri, garam, gula, dan lada. Demikian, istilah “Persatuan Kentang dan Telur” menjadi nggak adil bagi bahan-bahan yang lainnya karena kesannya seperti nggak dianggap 😢.

Sejatinya, istilah Perkedel berasal dari bahasa Belanda yaitu Frikadel yang merupakan bola daging khas Belanda dan sebenarnya juga bukan asli dari Belanda. Namun, konon berasal dari Denmark atau Jerman. Mirip dengan bola-bola daging yang ada di toko perabot rumah dari Swedia itu. Perbedaannya dengan Perkedel yang menggunakan bahan utama kentang, Frikadel terbuat dari bahan utama daging cincang beserta bahan lain seperti telur, susu, bawang bombay, gula, garam, dan breadcrumbs.

Kuliner nusantara peninggalan Belanda berikut ini, masih mempertahankan nama yang mirip dengan aslinya.

Kamu pasti langsung paham kalau makanan ini adalah hasil adaptasi budaya luar ketika mendengar namanya. Berikut adalah makanan dari Belanda yang udah menjadi makanan khas di daerah tertentu di Indonesia dengan nama yang masih Belanda banget:

1. Brenebon (Bruine bonensoep)

Makanan dari Belanda: Brenebon
Sumber: freepik.com

Makanan khas Manado ini mengambil namanya dari makanan Belanda yaitu bruine bonensoep, yang artinya adalah brown bean soup/sup kacang coklat (kacang merah kalau bahasa Indonesia-nya). Selain namanya yang mirip, tampilannya pun juga mirip walaupun rasanya mungkin sedikit berbeda.

Brenebon dan Bruine Bonensoup memiliki bahan utama kacang merah dan daging. Bumbu dasar untuk membuat kedua masakan juga serupa yaitu gula, garam, cengkeh, merica, pala, bawang merah, dan bawang putih. Ada sedikit perbedaan dalam rempahnya seperti pala pada Brenebon dan daun thyme pada Bruine Bonensoup. Selain itu, jika sup kacang merah versi Belanda menggunakan daging babi, maka Brenebon versi Indonesia bisa memodifikasi dagingnya menggunakan daging halal seperti sapi.

2. Kastengel (Kaasstengels)

Kaasstengels - Makanan dari Belanda
Sumber: Wikipedia

Kastengel merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Belanda, yaitu kaas yang artinya keju dan stengels yang artinya batang sehingga kaasstengels berarti keju batang. Kue kering ini diperkirakan masuk ke bumi nusantara pada abad ke-17. Konon, kue ini mendapat predikat kue bergengsi karena rasanya yang enak karena memakai bahan-bahan yang mahal dalam pembuatannya.

Kepopuleran kue ini di bumi nusantara nampaknya mampu bertahan hingga empat abad kemudian. Di tengah gempuran makanan ala barat lainnya yang sudah banyak masuk ke Indonesia, saat ini kastengel masih menjadi favorit rakyat Indonesia. Sampai-sampai menjadi salah satu kue yang identik pada saat Lebaran.

3. Kroket

Makanan dari Belanda: Kroket
Sumber: freepik.com

Ejaan dan pelafalan makanan ini sama persis baik di Belanda maupun di Indonesia. Tidak hanya namanya, bahan dan cara pembuatannya pun nyaris sama. Di kedua negara, Kroket sama-sama berbahan dasar kentang tumbuk dengan isian daging cincang dan berbagai sayuran yang dilapisi dengan tepung roti, lalu digoreng. Meskipun makanan ini identik dengan negeri Belanda, istilah Kroket sebenarnya berasal dari bahasa Perancis, yaitu croquette.

Fun fact: Jumlah konsumsi Kroket di Belanda mencapai 300 juta buah per tahunnya yang berarti tiap penduduk Belanda memakan rata-rata sebanyak 25 Kroket tiap tahun. Hal tersebut menjadikan Kroket sebagai makanan ringan favorit nomor 2 di Belanda setelah kentang goreng.

Special mention: Brood met Hagelslag

Kalian pasti bertanya-tanya, makanan apa itu? Banyak yang belum pernah denger namanya, padahal sebagian besar anak Indonesia pasti pernah makan makanan ini sejak kecil. Orang Belanda biasa menyantapnya di pagi hari dan orang Indonesia juga menjadikannya sebagai salah satu menu sarapan. Yak, Brood met Hagelslag tidak lain dan tidak bukan adalah…

brood met hagelslag - roti meses
Sumber: Wikipedia

ROTI MESES

Brood artinya roti, met artinya dengan, dan hagelslag adalah meses. Jadi, Brood met Hagelslag = Roti dengan Meses (nama yang sangat denotatif, ya). Baik di Belanda maupun di Indonesia, cara pembuatannya sama persis: roti tawar, diolesi mentega, ditaburi meses coklat, dan jadilah roti meses.

Belakangan ini, roti meses banyak di-review di sosial media oleh beberapa content creator luar negeri. Ada yang bilang rasanya okay, tapi ada juga yang ga suka banget, karena rasanya dianggap aneh apalagi kalau dimakan buat sarapan. Padahal, bagi kita orang Indonesia, makanan ini enak-enak aja kan?


Itulah beberapa makanan Indonesia yang diadaptasi dari Negeri Kincir Angin. Kalau kamu ke Belanda, kamu akan menemukan berbagai santapan yang mirip dengan makanan-makanan di atas, tentunya dengan nama dan rasa yang mungkin berbeda. Dari antara semua makanan tersebut di atas, kamu paling suka yang mana nih?

Baca juga:

Share the Post:

Related Posts